Jumat, 18 Februari 2011

Ciptaan

Tuhan memisahkan jiwa dari dirinya dan menghiasinya. Ia memercikkan padanya berkah kebaikan dan keanggunan. Ia memberinya cangkir kegembiraan dan berkata, "Jangan minum dari cangkir ini kecuali kau melupakan masa lalu dan masa depan, karena kegembiraan bukanlah apa-apa selain suatu lintasan dalam peristiwa."
Dia juga memberinya cangkir penderitaan dan berkata, "Minumlah dari cangkir ini dan kau akan memahami arti kebahagiaan dalam kehidupan, karena penderitaan yang berlimpah."
Dan Tuhan memberikannya cinta yang akan meninggalkannya selamanya diatas desahan kepuasan duniawi pertamanya, dan keindahan yang akan memusnahkan pujian pertamanya.
Dan dia akan memberinya kebijaksanaan dari surga untuk membimbingnya dijalan yang benar dan menempatkannya dalam lubuk hati dan menciptakan dalam dirinya kasih sayang dan kebaikan. Ia mengenakan pakaian harapan yang dijahit oleh para malaikat disurga dari pelangi. Dan dia memberinya bayangan kebingungan yaitu fajar hidup dan cahaya sebagai mantel.
Lalu Tuhan memberikan api dari kemarahan dan angin yang menderu dari gurun pasir ketidak pedulian, dan pasir tajam dari pantai keegoisan dan tanah kasar dari bawah kaki zaman dan menggabungkan semuanya untuk menghiasi manusia.
Ia memberikan manusia kekuatan buta yang membawanya menuju kegilaan, yang hanya bisa dipadamkan dihadapan kepuasan harapan, dan menempatkan kehidupan dalam dirinya yang merupakan patung kematian.
Dan Tuhan tertawa dan menagis. Ia merasa cinta dan kasihan pada Manusia, dan meneduhi Manusia dengan bimbingannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar